Ads 468x60px

Minggu, 02 Juli 2017

Neraca Pembayaran Indonesia ke Colombia



Image result for neraca pembayaran indonesia ke colombia 
Di Indonesia komoditas kopi merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai andil cukup penting penghasil devisa ketiga terbesar setelah kayu dan karet. Kopi sebagai tanaman perkebunan merupakan salah satu komoditas yang menarik bagi banyak negara terutama negara berkembang, karena perkebunan kopi memberi kesempatan kerja yang cukup tinggi dan dapat menghasilkan devisa yang sangat diperlukan bagi pembangunan nasional (Spillane, 1990).
Perkembangan produksi kopi Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat produksi kopi di Indonesia secara rata-rata mengalami kenaikan tiap tahunnya, produksi kopi tertinggi dalam kurun waktu tersebut terjadi pada tahun 2008 sebesar 683.300 ton dan produksi kopi terendah pada tahun 1997 sebesar 426.812 ton. Sumber kenaikan produksi kopi Indonesia berasal dari perkebunan rakyat produksi kopi rakyat mengalami kecenderungan yang meningkat selama periode 1997-2008, sementara produksi kopi perkebunan besar menunjukkan kecenderungan yang menurun selama periode tersebut.
Berdasarkan catatan data AEKI,konsumsi dalam negeri selama ini hanya berkisar antara 100 ribu hingga 125 ribu ton per tahun atau 27% dari produksi normal kopi nasional yang 450 ribu ton. Sementara itu, realisasi ekspor per tahun mencapai 265 ribu ton. Dibanding jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 200 juta, konsumsi per kapita per tahun masyarakat Indonesia terhadap kopi dalam negeri hanya 600 gram.
Indonesia mempunyai trend menurun dalam perkembangan ekspor tahun 2004-2008 hal itu dapat dilihat dari tabel 1.2 di bawah, walaupun mampu menduduki posisi sebagai negara pengekspor kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Columbia dan Vietnam produksi Indonesia masih kalah jauh dengan ke-3 negara tersebut begitu juga dengan ekspor Indonesia
         Kopi Indonesia juga memiliki pangsa ekspor tinggi di Eropa, AS, Jepang, Korea, dan Aljazair. Bahkan, Sebuah waralaba penjual kopi terkenal di Amerika Serikat, Starbuck, juga menggunakan kopi yang diimpor dari Indonesia.Amerika menjadi negara pengimpor kopi terbesar dari Indonesia, negara tujuan ekspor lainnya adalah Jepang, Jerman, Italia walaupun Amerika menjadi negara pengimpor terbesar dari Indonesia, tetapi dalam perkembangan ekspor kopi Indonesia ke Amerika mengalami penurunan volume , meskipun berdasarkan nilai ekspor mengalami kenaikan
Berdasarkan dari aspek mutu Indonesia lebih dikenal sebagai sumber kopi yang murah, harga yang murah tersebut berhubungan dengan citra negatif dari kopi Indonesia yang bermutu rendah dibawah mutu kopi dari negara-negara lain terutama Brazil dan Columbia (Siswoputranto, 1993). Kopi ekspor Indonesia kalah bersaing dalam hal kualitas, Berbagai upaya telah dilakukan untuk peningkatan mutu antara lain kebijakan standarisasi dan pengawasan mutu kopi. Standarisasi mutu tersebut terus ditingkatkan, dan hasilnya adalah bahwa pangsa pasar kopi untuk mutu tinggi menjadi 11.65 % dan mutu sedang 70,8%. Sementara kopi yang berkualitas rendah turun menjadi 17,5%.
Perbandingan harga kopi dunia dengan harga kopi ekspor Indonesia, adanya perbedaan harga yang jauh dimana harga kopi Indonesia tertinggi hanya menyentuh harga 116,07 US cents/lb pada tahun 2007 dan harga kopi dunia sampai menyentuh harga 1291,97 US cents/lb, perbedaan harga yang jauh inilah yang menjadi keunggulan dari kopi Indonesia. (Sumber : ICO Historical Statistic 2008 dan Statistika Indonesia 2008 )
Tejadinya fluktuasi kurs dollar terhadap  rupiah dalam kurun waktu 2001-2008, perkembangan kurs dollar yang terjadi pada kurun waktu tersebut dapat dibilang stabil pada level Rp 7.000-Rp 8000 dengan kurs yang stabil merupakan modal penting bagi ekspor kopi Indonesia. Kurs tertinggi pada kurun waktu 2001-2008 adalah pada tahun 2008 senilai Rp. 12.060 dan kurs terendah pada tahun 2002 senilai Rp.7.500.(Sumber : Statistik Keuangan Indonesia 2009).
 Pada tahun 2001 konsumsi kopi Amerika mengalami kenaikan paling tinggi yaitu sebesar 2.351.698 bags dimana pada tahun yang sama harga kopi internasional maupun harga kopi domestik mengalami penurunan sebesar 18,65 untuk harga kopi internasional dan 392,5 dollar untuk harga kopi domestik. Perkembangan konsumsi Amerika mulai tahun 2002 dengan perkembangan harga kopi dunia tidak sama , harga kopi dunia mulai tahun 2002 sampai 2008 mengalami kenaikan tiap tahunnya sedangkan konsumsi kopi Amerika berfluktuatif hal ini sama dengan perkembangan harga kopi domestik . (Sumber : International Coffee Organization (ICO))
Berdasarkan kenyataan-kenyataan di atas, kopi produksi Indonesia merupakan komoditas yang mempunyai daya saing yang tinggi dengan komoditas kopi luar negeri dan mempunyai potensi untuk menambah devisa negara, sehingga peneliti ingin Menganalisis pengaruh harga kopi dunia, harga kopi domestik, kurs,pendapatan perkapita Amerika maupun konsumsi kopi Amerika terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Amerika.
Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir, membuka secara resmi the 1st Investment Summit Indonesia – Kolombia, Senin (14/9), yang dihadiri oleh sekitar 80 pengusaha Indonesia dan Kolombia yang berskala nasional dan internasional. 
Penyelenggaran Investment Summit yang merupakan kolaborasi antara KADIN Indonesia dengan Kedutaan Besar Kolombia di Jakarta dan Pro Colombia ini adalah implementasi dari Memorandum of Understanding between the Colombian Confederation of Chamber of Commerce (CONFECAMARAS) and the Indonesian Chamber of Commerce and Industry, yang ditandatangani pada bulan April 2015. 
Juan Carloz Gonzalez, salah satu dari 10 pengusaha terkaya di dunia yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Pro Colombia, memimpin delegasi bisnis Kolombia yang antara lain terdiri dari Organizacion Sanitas International (sektor farmasi, rumah sakit, farmasi dan investment capital), Amtex (zat kimia turunan selulosa/carboxymethyl cellulose), Fundacion Cardiovascular (investor di sektor rumah sakit), Prodegan (bidang makanan hewan) dan Etec (jasa pengolahan air).
Investor Kolombia telah menyatakan minatnya untuk diversifikasi investasi di Indonesia, tidak saja sektor minyak, namun juga infrastruktur, energi, kesehatan dan sanitasi. 
Dalam sambutannya, Wamenlu Fachir menyampaikan bahwa kerja sama bisnis dengan Indonesia merupakan keputusan (komunitas bisnis) Kolombia yang benar-benar strategis dan tepat. 
“Kolombia, di sisi lain, merupakan mitra bisnis Indonesia yang semakin berkembang. Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 4%, dan lokasinya strategis, Kolombia menjadi entry point bagi pengusaha Indonesia ke pasar Amerika Latin yang lebih luas, melalui Aliansi Pasifik,” kata Wamenlu Fachir. 
Pernyataan tersebut didukung dengan fakta bahwa Kolombia memiliki kerja sama perdagangan dengan 45 negara dan pasar 1,5 miliar konsumen yang potensial, yang mengukuhkannya sebagai untapped market bagi Indonesia. Investasi Kolombia di dunia meningkat dan Kolombia menjadi investor ke-4 terbesar di dunia (UNCTAD 2014). Secara lebih luas, Kolombia juga merupakan anggota Aliansi Pasifik, kelompok ekonomi ke-6 terbesar di dunia yang beranggotakan Kolombia, Chile, Peru dan Meksiko. Secara agregat Aliansi Pasifik memegang 37% GDP dari seluruh kawasan Amerika Lain, 50% ekspor kawasan serta pasar 200 juta konsumen. 
Setelah Investment Summit, dalam rangka diplomasi ekonomi dan meningkatkan kerja sama perdagangan RI-Kolombia, Kemlu bekerja sama dengan Kadin akan menyelenggarakan misi dagang kadin Indonesia ke Kolombia pada paruh kedua 2015. 
Perdagangan bilateral RI-Kolombia walaupun berfluktuasi dari tahun ke tahun tetap mencatat surplus bagi pihak RI. Tahun 2010 perdagangan bilateral keduanya tercatat US$ 149,6 juta, 2013 tercatat 147,8 juta dan 2014 tercatat 154,4 juta. Komoditi ekspor Indonesia yang berpotensi di pasar Kolombia antara lain adalah alas kaki, elektronik, benang tekstil, minyak kelapa sawit, karet, peralatan mesin kantor, kertas dan kertas karton. (Dit. Amselkar/Infomed)

 Anggota:
Cindyta Meidiana
Dwi Fajar wati
Shifa Baity
 Refrensi:
 https://www.academia.edu/12659410/ANALISIS_DAN_PEMBAHASAN_MAKALAH_EKSPOR_KOPI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates